Senin, 01 Juni 2015

KATA

Kata merupakan hal yang setiap detik kita katakan. Setiap orang bisa berbicara atau berucap beratus bahkan beribu-ribu kali. Tanpa sadar, manusia banyak bicara. Tetapi, tidak sekedar dibicarakan. Kata memiliki banyak arti yang terkadang berarti baik ataupun menyakitkan. Terkadang, seseorang tidak sadar bahwa apa yang Ia ucapkan merupakan kata-kata yang menyakitkan hati oranglain. Namun, kata-kata yang baik juga bisa menyakitkan hati jika seseorang menyampaikannya dengan nada, intonasi, atau maksud yang berbeda. Jelaskan! Berilah susunan kata yang tepat agar kata-kata yang anda sampaikan tepat dan memberikan asumsi baik terhadap pendengar.

Banyak orang diluar sana yang bertopeng. Tak pernah tahu berkata apa di depan atau di belakang kita. Saya perempuan bergolangan darah O, ntah mengapa saya begitu memperhatikan segala macam perkataan oranglain. Saya cukup perasa. Ntah, saya berperang dengan sifat saya yang satu ini atau bagaimana. Saya seolah kalah dengan diri saya sendiri bahkan terkadang saya tak mampu mengontrol emosi saya sendiri. Terlalu peka, perasa… mungkin… saya bingung. Bagi saya, semua perkataan oranglain yang dinilai untuk saya akan mencerminkan hal apapun yang telah saya lakukan kepada mereka. Jika mereka berasumsi baik, saya terima. Jika tidak, saya harus bagaimana. Saya begitu takut jika orang membenci saya, meskipun pada kenyataannya, banyak orang menyanyanggi saya.

Terkait soal perasaan, kasih sayang, dan cinta, saya selalu terjebak dengan emosi labil yang membuat saya terkadang tidak dapat mengontrol  perasaan dan emosi saya sendiri. Saya mudah marah, tersinggung, dan sedikit memiliki rasa iri. Ntah……. hal itu menjadi begitu buruk. Hal ini terkadang membuat saya seolah ingin menghukum dan menyalahkan diri saya sendiri. Saya seolah takut jika salah berucap kepada oranglain. Saya takut mereka membenci saya.

Saya terkadang egois, namun akan ada makna dibalik keegoisan tersebut. Oranglain tak peka, saya tak memaksa, hak mereka bukan? Saya berperang dengan keegoisan saya sendiri sampai terkadang harus mengalah.

Saya tahu, saya bukalah seorang putri raja yang diprioritaskan dalam segala hal dan macamnya. Tapi saya selalu menempatkan seseorang pada porsinya, lalu kamu? Tak melarang, hanya berfikir saja, saya seperti seorang teman pada umumnya yang hanya sebagai tempat bertukar informasi. Kata itu cukup menusuk. Saya akui, tanpa sadar kata itu membuat saya meneteskan air mata. Apa tidak ada kata lain selain itu? Tak perlu dijelaskan takut berbuntut panjang. Baik saya terima.

Kata membuat kita memperdebatkan sesuatu hal yang semestinya tidak perlu diperdebatkan. Salah ucap masalah datang. Begitulah, disini saya belajar cara untuk bagaimana berucap dengan ucapan yang tidak menyakiti hati dan perasaan oranglain. Cukup sulit, terkadang kita tidak sengaja dan keluar dari apa yang ingin bicarakan. Emosi begitu menguasai apa yang akan kita katakan kerena emosilah yang menyeimbangkan perasaan kita.

Pada dasarnya kita semua paham bahwa kata memiliki peranan penting dalam penyampaian pikiran, opini dan informasi saat berkomunikasi. Bagaimana kita menyampaikan perkataan kita, berdasarkan kata-kata yang kita gunakan saat berkomunikasi. Baik atau tidaknya perlu sekali untuk dipertimbangkan. Sebagai tambahan, niatmu apa? Semua saling berketerkaitan antara niat, kata, dan pemikiran kita. Jika niat kita memang baik, kita akan selalu mencoba merangkai kata dan informasi yang baik sedangkan niat buruk, akan tercipta kata-kata yang tidak sepatutnya.

Saya paham. Kita bisa melihat sekitar begitu banyak contohnya, seperti pada saat orang sedang jatuh cinta, sepasang kekasih akan menggunakan kata-kata yang berbunga-bunga, menimbulkan rasa bahagia, dan semangat. Bagaimana dengan para pendemo yang berdiri di depan gedung pemerintah, berorasi dan berkoar-koar, apa yang mereka lakukan? Mengeluarkan aspirasi melalui kata-kata yang tersirat dan bermakna. Jelasnya untuk mengkritik kinerja pemerintah. Adalagi, seorang guru atau dosen yang menyampaikan ilmu dan materi pembelajaran kepada muridnya, apa yang mereka sampaikan akan menggunakan kata-kata yang mengandung pemahaman agar materi tersebut dapat disampaikan. Begitu banyak manfaat kata.

Saat kita merasa senang, terkadang kita sampai lupa ingin mengatakan apa hingga tak bisa berkata-kata. Begitu kita sedang merasa sedih, terpukul, dan gagal, aka nada banyak kata penyesalan yang terselip di kondisi diri kita. Ah! Kata terlalu bebas dan tidak ada batasan. Kata begitu mudah diekspresikan dalam banyak hal. Tak heran jika banyak orang menjadi motivator yang seolah-olah menjual kata-kata yang diucapkan mereka untuk tujuan baik, yaitu menyemangati para penonton atau pendengar.

Banyak-banyaklah belajar dari pengalaman oranglain atau pengalaman diri kita sendiri tentang berkomunikasi dan menyampaikan maksud atau pesan dari pemikiran anda. Hal ini membuat kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan tidak menimbulkan rasa sakit hati kepada oranglain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar