Kali
ini saya hanya ingin berbagi kebahagian untuk kalian yang sedang membaca blog
saya ini. Sebelumnya, apa kalian pernah dibuatkan sebuah puisi oleh seseorang
yang special? atau sebaliknya, membuatkan puisi kepada seseorang yang special,
ntah itu untuk Ibu, Ayah, Adik, Kakak, Sahabat, atau orang terkasih? Mungkin sebagian
dari kalian pernah menuliskan puisi untuk siapapun yang kalian anggap special.
Well,
saya bukanlah karakter yang puitis dan romantis dalam membuat sajak-sajak
puisi. Memilih judul puisi yang tepat pun saya suka bingung, saya punya satu
puisi karangan pribadi saya, yang memang menggambarkan kondisi saya sendiri. Menurut
saya membuat sebuah puisi bukanlah sebuah keterpaksaan semata, tetapi itu
adalah ide kreatif yang memang mengalir secara naluriah dari perasaan dan
fikiran kita sendiri. Lihat ini, salah satu contoh puisi yang pernah saya buat J
Take Me to the Future
Time goes so fast.
Day turns to night.
Memories change, even life goes on.
People change, my childhood disappeared.
Children laugh, play, and smile.
Freedom sets them free.
Daddy, could you tell me if I could still be
your little daughter?
Tell me that the maturity is not a cruel
thing.
Mom, could you tell me the way of a girl
should be you?
A strong woman with tons of affections.
Fear wraps me, worry haunts me.
Growing up..
It seems like things will never feel like
before.
I see something, future.
It hurts, people are busy.
Forget about us, and will they realize?
Time, memories, togetherness, and happiness
Feels like I am in blue.
Daddy, will I have a man who protect me like
you?
I get falling in love with.
Will he hurt me, please tell me if it will
not.
Be thankful for the right one.
Carves the fear, dreams of perfection
Do more what makes you believe.
Stay positive, learn from yesterday.
Future will take you.
Mungkin
kalian bisa mengerti maksud puisi yang sudah saya tulis lalu. Saya pun tak tahu
apakah puisi yang pernah saya buat itu merupakan sebuah puisi yang sudah
dikategorikan sebagai puisi yang baik, benar, dan memiliki aturan penulisan
puisi yang baik atau tidak. Tetapi, saya hanya mencoba menyampaikan apa yang
saya rasakan pada saat itu. Saya merasa
bahwa kita tak selamanya menjadi anak kecil, kita akan tumbuh menjadi dewasa
untuk menemukan jati diri kita dan menjadi seorang yang sukses nantinya. Namun,
terkadang timbul rasa takut dan keraguan. Takut, banyak orang-orang tersayang
pergi meninggalkan kita karena kesibukaan atau hal lainnya. Dan tak bisa dipungkiri, bahwa langkah kita
masih panjang untuk meraih masa depan. Senang rasanya dapat menghasilkan
satu puisi karang pribadi saya sendiri. Saya bisa membingkainya di dalam satu
frame dan merasa bangga atas pemikiran saya sendiri.
Lain
halnya ini, untuk beberapa waktu saya sering mendapatkan buah karya puisi
pribadi yang dikarangan khusus oleh seseorang untuk saya. Terimakasih banyak
untuk “dia” yang selalu meluangkan
kesempatannya untuk membuatkan sajak-sajak puisi indah untuk saya♥.
I Have
Love to You
By
Zuna Gayuh Candra Irawan
Jewels,
diamond, emerald, are shining.
Bags,
shoes, dresses, also seducting.
I
am the poor man, I have no cash in my pocket.
I
don’t have a suit, I always wear jacket.
You
may be promised with everything by every man.
They
serve you like they are the good man.
But
I have one thing they don’t.
It
is true love in every way.
The
crystal love they never won.
Because
it is only obtained in true hard battle and going through hard way.
YOU, MY REFLECTION
By
Zuna Gayuh Candra Irawan
Good night and good morning always
said.
No
happier thing but with you.
Laugh
and smile we always made.
This
feeling given by you.
I
see my reflection no mirror.
Seeing
your eyes is always more.
It
always brings no bore.
I
know it is always you.
The
love beat in my heart you give to.
Mistakes
happened but you always forgive too.
And
I love my reflection, it is you.
Sekian,
aku selalu dianggapnya special olehnya, mungkin kalian juga pernah merasa
dianggap yang paling special oleh banyak orang disekitar kalian. Buatlah mereka
selalu tersenyum J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar